Berita
Sedang tren

Jalan Kampung Beber Pagelaran Rusak Parah, Kades Harap Bantuan Pemkab Cianjur

CIANJURUPDATE.COM – Akses jalan penghubung antar kampung dan desa di Kampung Beber, Desa Situhiang, Kecamatan Pagelaran, lumpuh total sejak Desember 2024. Kerusakan parah akibat longsor dan pergerakan tanah yang terjadi hampir setiap hari membuat jalur tersebut hingga kini tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat.

Kepala Desa Situhiang, Arifin Hidayat, mengungkapkan bahwa jalan tanjakan di Kampung Beber vital bagi mobilitas warga, yakni menghubungkan Kampung Palatar RW 05 dan Kampung Beber RW 06, serta menjadi akses antara Desa Situhiang dan Desa Buni Jaya, telah mengalami kerusakan sejak akhir tahun lalu.

“Permasalahan ini sudah berlangsung sejak awal Desember 2024 dan belum bisa ditangani secara maksimal. Bahkan, jalan ini sudah empat kali diperbaiki dan sempat dipindahkan lokasinya, namun tetap rusak kembali,” ujar Arifin, kepada Cianjur Update saat dihubungi via telepon pada Minggu (8/6/25).

Menurut Arifin, berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah Desa Situhiang untuk mengatasi masalah ini. Pada Januari 2025, alat berat berupa Ekskavator sempat diturunkan untuk melakukan penanganan darurat.

Baca Juga: PWI Cianjur Kurban Tiga Ekor Domba, Bagikan Daging Bagi Warga Sekitar

Namun, upaya tersebut tidak berjalan mulus. Kondisi tanah yang sangat labil dan terus bergerak mengancam keselamatan operator, sehingga alat berat terpaksa ditarik kembali dan belum bisa beroperasi hingga sekarang karena risiko longsor yang masih tinggi.

Di tengah keterbatasan, semangat gotong royong warga setempat tidak surut. “Setiap hari Jumat dan Sabtu, warga secara swadaya melakukan gotong royong menggunakan alat manual seperti cangkul, agar jalan setidaknya bisa dilewati pejalan kaki dan kendaraan roda dua,” tambah Arifin.

Ia juga menyoroti bahwa jalan tersebut merupakan salah satu proyek infrastruktur dengan biaya pembangunan paling tinggi di desanya. Sejak sebelum masa jabatannya, jalan ini telah melalui berbagai tahap pembangunan, mulai dari pelebaran, pengecoran, hingga pengaspalan, yang menelan anggaran yang tidak sedikit.

Baca Juga: Pembeli Serbu Daging Ayam Pasca-Lebaran, Harga Stabil di Cianjur

“Selama periode saya menjabat, sudah dilakukan dua kali pengecoran dari Dana Desa dan satu kali dari aspirasi. Total biaya pembangunan jalan ini sudah lebih dari satu miliar rupiah, belum termasuk swadaya masyarakat,” katanya.

Lumpuhnya akses jalan ini tidak hanya menghambat aktivitas warga sehari-hari, tetapi juga memukul sektor pariwisata lokal. Objek wisata yang berada di sekitar jalur tersebut kini sepi pengunjung karena sulitnya akses. Arifin mengenang, pada masa kepemimpinan Bupati Irfan, perhatian terhadap jalan ini cukup besar mengingat lokasinya yang berdekatan dengan tempat wisata dan kediaman pribadi sang bupati.

Baca Juga: IKM Cipanas Raya Bersama DKM Nurul Huda Bagikan 1000 Kantong Daging Kurban untuk Warga

Dengan total panjang jalan yang rusak kini mencapai sekitar 200 meter, harapan satu-satunya kini tertumpu pada pemerintah daerah. Arifin berharap ada intervensi dan bantuan serius untuk menangani kerusakan yang berada di luar kapasitas pemerintah desa.

“Kami sangat berharap ada bantuan dari Pemda. Jalan ini vital bagi mobilitas warga dan potensi wisata desa kami,” pungkasnya.***

Editor: Indra Arfiandi

1 2Laman berikutnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button