CIANJURUPDATE.COM – Penguatan Relawan Gerakan Kebajikan kepada kelompok masyarakat digelar di Grand Aston Hotel & Resort Puncak Cianjur, Senin (29/9/2025).
Anggota DPR RI, Isfhan Taufik Munggaran, seorang politikus dari Fraksi Partai Golongan Karya untuk periode 2024–2029, yang mewakili daerah pemilihan Jawa Barat III, Komisi XIII, menekankan bahwa kegiatan tersebut bukan hanya sebatas seremonial, melainkan menjadi potret nyata kondisi sosial masyarakat saat ini.
Isfhan menyoroti adanya degradasi nilai-nilai Pancasila yang cukup memprihatinkan, khususnya di Kabupaten Cianjur.
BACA JUGA: Ketum Pemuda Pancasila Japto Soerjosoemarno Digeledah KPK, 11 Mobil Disita
Ia mengungkapkan, dalam kurun waktu satu tahun terakhir tercatat ada sekitar 126 kasus yang dinilai bertentangan dengan nilai luhur Pancasila.
“Mulai dari kasus rumah ibadah yang disita oleh bank, hingga peristiwa memilukan seorang anak gadis di bawah umur yang diperkosa bergiliran oleh 12 orang. Itu kan sangat miris. Hal seperti ini bisa terjadi karena pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara kita sudah semakin pudar,” ungkapnya.
Menurutnya, salah satu penyebab melemahnya pemahaman nilai kebangsaan adalah derasnya arus digitalisasi yang masuk ke dalam rumah-rumah.
BACA JUGA: Pelantikan Pengurus Pemuda Pancasila Cugenang 2025-2027, Perkuat Solidaritas dan Eksistensi
“Sewajarnya, anak-anak yang belum waktunya jangan dulu diberikan gadget. Mereka bisa sangat cepat mengakses informasi yang tidak semestinya,” tambahnya.
Ia pun berpesan agar masyarakat bijak dalam menggunakan media sosial dan perkembangan teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI).
“Kita tidak bisa menggurui semua orang yang menggunakan gadget, tapi minimal bisa memanfaatkannya untuk kebaikan,” ujarnya.
Selain itu, ia juga menekankan peran penting orang tua dalam pengendalian penggunaan gadget anak-anak.
“Saya mencontohkan sendiri kepada anak saya yang baru berusia empat tahun. Saat dia merengek meminta ponsel, saya ambil saja. Biar saja dia menangis, yang penting ada batasan. Intinya, pengendalian itu harus dimulai dari diri sendiri dan lingkungan keluarga,” tegasnya.
Penguatan ini diharapkan dapat memperkuat peran relawan Gerakan Kebajikan Pancasila dalam menghidupkan kembali semangat nilai-nilai Pancasila di tengah masyarakat, sekaligus mengingatkan akan pentingnya kontrol sosial di era digital.***
Editor: Dadan Suherman