IPM Cianjur Tak Naik-naik: Bupati dan Sekda Akui “PR” Masih Seabrek

CIANJURUPDATE.COM – Pemerintah Kabupaten Cianjur mengakui adanya tantangan besar dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pascabencana gempa.
Sekda Kabupaten Cianjur, Cecep Alamsyah, menegaskan bahwa evaluasi menyeluruh akan dilakukan untuk mendorong percepatan pembangunan, khususnya di sektor sumber daya manusia. Cecep menjelaskan, bencana gempa telah menggerus berbagai aspek kehidupan masyarakat Cianjur, dari infrastruktur hingga kondisi sosial, ekonomi, dan mental.
“Waktu itu kan infrastruktur dan berbagai aspek kehidupan kita tergedradasi. Sekarang kita terus bangkit, tapi memang ini tantangan besar, terutama kalau dikaitkan dengan posisi kita dalam pergaulan regional,” kata Cecep saat diwawancarai, Selasa (20/5/25).
Baca Juga: MPM dan Zurich Syariah Dorong Kewirausahaan Sosial untuk Petani Muhammadiyah di Cianjur
Cecep juga menegaskan bahwa indikator pembangunan yang dilaksanakan Pemkab Cianjur sebenarnya menunjukkan kemajuan. Namun, capaian tersebut dinilainya masih belum maksimal, terutama dalam pembangunan SDM.
“IPM (Indeks Pembangunan Manusia) kita secara angka sebenarnya tidak jelek, sudah di posisi menengah. Tapi daerah lain tumbuh lebih cepat, jadi kita harus berlari mengejar agar sejajar,” ujarnya.
Menurutnya, upaya percepatan pembangunan tidak bisa dilakukan pemerintah semata. Perlu keterlibatan aktif dari berbagai pihak dalam pendekatan pentahelix, seperti media, perbankan, pelaku usaha, akademisi, hingga sektor hukum.
“Kita harus berkolaborasi. Masih banyak PR yang harus diselesaikan,” tambahnya.
Cecep menjelaskan bahwa IPM merupakan indikator komposit yang mencakup sektor ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Oleh karena itu, evaluasi menyeluruh terus dilakukan agar intervensi pembangunan lebih tepat sasaran.
Baca Juga: Polri dan FKDB Panen Jagung Hibrida 12,5 Ton per Hektare di Cianjur
“Misalnya pendidikan, rata-rata lama sekolah kita masih 7,3. Kita dorong pendidikan non-formal seperti PKBM yang tidak mengenal batas usia, sehingga warga 25 tahun ke atas bisa ikut serta dan meningkatkan capaian pendidikan kita,” jelasnya.
Sementara di sektor kesehatan, Cecep menyebut infrastruktur dan tenaga kesehatan sudah tersedia. Namun, peningkatan kualitas sumber daya tetap menjadi perhatian utama.
“Kita akan dorong peningkatan skill tenaga kesehatan. Infrastruktur jalan juga penting, karena akses yang baik membuat pelayanan lebih mudah, mobilisasi orang dan barang jadi lebih murah,” ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Bupati Cianjur Muhamad Wahyu Ferdian turut memberikan tanggapan terhadap data IPM Cianjur yang masih tergolong rendah. Menurutnya, data dari BPS tersebut merupakan fakta yang harus diakui dan dijadikan acuan untuk perbaikan ke depan.
“Kita tidak akan berkecil hati. Tahun 2025 ini dan ke depan, kita akan terus berusaha meningkatkan IPM. Fokus utama tetap pada ekonomi, pendidikan, dan kesehatan,” ujar Wahyu pada Senin (19/5/25).
Ia menyampaikan, di bidang ekonomi Pemkab akan memprioritaskan penurunan angka pengangguran. Sementara untuk kesehatan, langkah promosi kesehatan akan diperkuat agar bisa menekan angka sakit masyarakat.
Editor: Indra Arfiandi