Harga Cabai di Cianjur Mencekik: Tembus Rp110 Ribu per Kilo, Cuaca Buruk dan Pasokan Menipis Jadi Pemicu

CIANJURUPDATE.COM – Kenaikan harga sejumlah komoditas pangan, terutama cabai, di pasar-pasar tradisional wilayah Cianjur telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan. Sejak beberapa bulan terakhir, lonjakan harga terjadi secara bertahap dan kini telah mencekik daya beli masyarakat menjelang akhir tahun. Faktor utama yang mendorong eskalasi ini adalah berkurangnya pasokan akibat cuaca buruk.

Di Pasar Cipanas, kenaikan harga cabai terlihat sangat signifikan. Imas (50), seorang pedagang sayuran, mengungkapkan bahwa cabai domba (rawit merah besar) yang sebelumnya dijual sekitar Rp60.000 per kilogram kini telah mencapai Rp90.000. Sementara itu, cabai keriting melonjak dari Rp40.000 menjadi Rp60.000 per kilogram.

“Bertahap naiknya, dari bulan September sampai sekarang jadi Rp90.000. Antara semua yang paling tinggi emang cabai,” ujar Imas pada Selasa, 9 Desember 2025.

Selain cabai, harga bawang merah juga ikut merangkak naik. “Bawang merah Rp60.000, awalnya Rp50.000. Itu juga bertahap,” tambahnya.

BACA JUGA: Road to Muscab Vll BPC Himpunan Pengusaha Muda Indonesia

Imas memperkirakan harga cabai berpotensi menembus Rp100.000 hingga Rp120.000 per kilogram saat memasuki momen Natal dan Tahun Baru (Nataru), mengulang kondisi yang pernah terjadi sebelumnya.

“Pernah sih, tahun kemarin Rp120.000. Kalau tahun sekarang emang nggak tau,” katanya.

Ia menuturkan, pada tahun ini harga pada ikut naik namun pembeli sedikit. Sehingga tidak mempengaruhi tingkat penjualan.

“Kalau hari biasa sih di harga normal Rp60.000 paling dapat omset sampai Rp2.000.000. nah sekarang memang ada naiknya sampai Rp3.000.000 perhari cuman kebutuhan juga ikut naik jadi serasa sama aja,” ucap dia.

Sementara itu, kondisi serupa juga terlihat di Pasar Muka Ramayana Cianjur. Wandi (26), penjual cabai dan sayuran menyampaikan harga cabai rawit kini berada di kisaran Rp100.000 dan berpotensi masih naik. Dia menjelaskan hampir semua jenis cabai naik.

“Cabai keriting merah ikut naik dari 50 ribu sekarang jadi 60 ribu, cabai tanjung dari 50 ribu jadi 60 ribu, cabai domba awalnya 80 ribu sekarang jadi 110 ribu,” tuturnya.

Dia menyebut, tren kenaikan pasti masih akan terjadi, karena faktor cuaca yang buruk.

“Pasti masih naik sampe awal tahun lah, karena akibat gagal panen, cuaca buruk, kurangnya pasokan,” ucap dia.

Tak hanya cabai, komoditas lainnya pun mengalami kenaikan harga, seperti bawang merah, bawang putih, bawang bombay, wortel, dan tomat.

BACA JUGA: Kapolda Jabar Soroti Empat Jalur Vital di Cianjur Jelang Nataru: Jalankan Sesuai SOP

“Bawang merah dari Rp40.000 menjadi Rp55.000 per kilogram. Bawang putih dari Rp35.000 menjadi Rp40.000 per kilo. Bawang bombay dari Rp40.000 menjadi Rp48.000 per kilo. Wortel dari Rp16.000 menjadi Rp28.000 per kilo. Tomat dari Rp8.000 menjadi Rp12.000 per kilo,” katanya.

Wandi mengaku kenaikan harga berdampak pada penjualan.

“Jelas berkurang lah. Pembeli biasanya beli banyak, sekarang jadi sedikit-sedikit karena mahalnya harga. Omset biasanya bisa tembus Rp10 juta per hari kini turun sekitar 30 persen menjadi sekitar Rp7 juta per hari,” ucapnya.

Di sisi lain, pedagang lainnya, Herdansah (40), penjual cabai di Pasar Induk Cianjur menyampaikan hal yang sama.

“Cabai naik dua kali lipat, ya. Eh, tiga kali lipat,” imbuhnya.

Menurutnya, kenaikan terjadi sejak pertengahan November dan berlangsung bertahap. Dia memperkirakan harga masih berpotensi naik hingga menyentuh Rp100.000 per kilogram.

BACA JUGA: Tujuh Kecamatan Belum Terima Bantuan Pangan, Bulog Cianjur Pastikan Rampung Akhir 2025

“Cabai rawit hijau kini naik dari Rp25.000 menjadi Rp65.000 per kilogram. cabai domba menurutnya naik dari Rp40.000 menjadi Rp90.000 per kilogram. Cabai TW dari RpRp35.000 jadi Rp50.000 per kilo. Cabai keriting dari Rp30.000 jadi Rp60.000 per kilo,” ujarnya.

Sementara itu, untuk cabai tanjung menurun harganya dibandingkan dengan jenis cabai yang lain.

“Cabai tanjung malah turun dari Rp70.000 menjadi Rp35.000 per kilo,” kata dia.

Selain cabai, bawang merah juga mengalami tren kenaikan. Namun, bawang putih masih stabil harganya.

“Bawang merah naik jadi di harga Rp44.000 per kilogram dari sebelumnya sekitar Rp28.000, sedangkan bawang putih stabil di Rp32.000 per kilogram,” katanya.

Meski harga tinggi, penjualannya justru menurun.

“Sepi. Jualan nurun. Harga aja yang naik. Untuk omset biasanya Desember tahun lalu itu perhari nya bisa dapat Rp1,5 juta, kalau sekarang perhari nya sekitar Rp800.000 saja,” tegasnya.

Menurutnya, selain faktor cuaca hujan dan momen Nataru, keberadaan MBG turut memengaruhi kondisi penjualan menjadi sepi.

“Jadi kan sebenernya MBG juga memengaruhi, jadi yang dari MBG itu misalnya mau pesan wortel atau apa gitu langsung dari bandar nya. Kita pengecer kecil jadi tersaingi gitu jadi sepi penjualannya. Mudah-mudahan tahun depan naik lagi penjualan nya,” pungkasnya.***

Exit mobile version