CIANJURUPDATE.COM – Gelombang pasang ekstrem kembali melanda pesisir selatan Cianjur, khususnya di Pantai Apra, Kecamatan Sindangbarang. Sejak pertengahan Agustus 2025, ombak tinggi menerjang daratan, merusak sejumlah saung di tepi pantai, dan menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga setempat. Sekretaris Desa Saganten, Satun Nugraha, menjelaskan bahwa karakteristik geografis Pantai Sindangbarang memperparah kondisi gelombang tinggi ini. "Pantai ini memiliki legon daratan menjorok ke laut dengan kemiringan curam, sehingga ombak menghantam langsung ke daratan tanpa penghalang," ujarnya. BACA JUGA: Gelombang Tinggi di Pantai Jayanti Cianjur, 67 Perahu Nelayan Rusak Berat Satun Nugraha menegaskan bahwa kondisi ombak di Pantai Apra saat ini sangat berbahaya, dengan ketinggian mencapai lima hingga sepuluh meter. "Kondisinya berbahaya, tinggi ombak bisa 5 sampai 10 meter. Kami mengimbau warga agar berhati-hati dan tidak beraktivitas di tepi pantai," tegasnya pada Selasa (12/08/2025). Menanggapi situasi ini, pemerintah desa bersama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur terus memantau situasi secara intensif. BACA JUGA: Nelayan Pantai Jayanti Keluhkan Kolam Labuh Minim Kapasitas, Ratusan Perahu Terancam Tenggelam Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Cianjur, Wangwang Kuswaya, secara tegas melarang sementara aktivitas nelayan dan wisatawan di pesisir Pantai Apra demi keselamatan. "Karena gelombang tinggi, jangan dulu ada aktivitas di pantai demi keselamatan," serunya. BPBD juga berkoordinasi dengan Relawan Tanggap Bencana (Retana) serta pemerintah desa dan kecamatan setempat untuk memastikan warga mematuhi imbauan tersebut. BACA JUGA: Ritual Laut di Pesisir Cianjur, Ratusan Nelayan Gelar Larung Sesaji ke-58 di Pantai Jayanti Hingga berita ini diturunkan, petugas gabungan di lapangan masih terus mendata kerusakan akibat terjangan ombak, termasuk saung-saung yang roboh. Editor: Afsal Muhammad Makin Tahu Indonesia