Berita

Gasibu Desak Pemkab Cianjur Kembalikan Fitrah Kota Santri Pasca Pentas DJ Depan Masjid Agung

CIANJURUPDATE.COM – Gerakan Santri Bersatu (Gasibu) Kabupaten Cianjur mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur untuk bersama-sama mengembalikan fitrah Cianjur sebagai Kota Tatar Santri.

Desakan ini muncul pasca digelarnya sebuah pentas seni di kawasan Alun-alun Cianjur, tepat di depan Masjid Agung, yang menuai kontroversi di kalangan santri dan ulama.

Ketua Gasibu, Fawaid Abdul Qudus atau yang akrab disapa Aa Fawa, menilai kegiatan tersebut tidak mencerminkan nilai-nilai budaya dan etika Cianjur yang selama ini dikenal religius.

BACA JUGA: Mohammad Wahyu Kenalkan Cianjur Istimewa Sebagai Visi Baru Dalam Membangun Kota Santri

Menurutnya, Cianjur memiliki identitas kuat sebagai kota yang berakar pada tradisi keislaman, sehingga setiap kegiatan publik, apalagi yang digelar di ruang ikonik seperti Alun-alun dan Masjid Agung, harus selaras dengan karakter tersebut.

“Jelas itu melukai kami, karena tidak mencerminkan budaya dan nilai etik Kabupaten Cianjur yang dikenal agamis dan Kota Santri. Kami ingin pemerintah daerah bersama-sama menjaga dan mengembalikan fitrah Cianjur sebagai Tatar Santri,” ujar Aa Fawa.

Pasca kejadian tersebut, sejumlah pihak melakukan Audiensi bersama Bupati. Gasibu bersama perwakilan santri dan ulama telah melakukan audiensi dengan Bupati Cianjur, Mohammad Wahyu Ferdian, untuk menyampaikan keberatan sekaligus masukan terkait tata kelola Alun-alun.

BACA JUGA: Pemkab Cianjur Masih Kekurangan 4.600 Tenaga Pendidik, Pendidikan Kota Santri Belum Optimal?

Mereka meminta agar Pemkab memperketat pengawasan dan memastikan kegiatan di ruang publik strategis tersebut memiliki asas kemanfaatan yang jelas baik secara sosial, budaya, maupun pendidikan.

1 2 3Laman berikutnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button