Berita

Petani Bunga di Sukaresmi Masih Terhambat Pandemi, Banyak Kebuang karena Tak Laku

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Pertanian bunga di Kecamatan Sukaresmi Cianjur masih terhambat pandemi Covid-19. Terlebih, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat kembali menghambat distribusi bunga.

Salah seorang petani bunga potong di Kampung Babakan Nagrak RT 04/RW 04, Desa Kawungluwuk, Kecamatan Sukaresmi, Aden Ahyar (55) mengatakan, belum ada perbaikan apapun di sektor pertanian bunga.

โ€œTetap aja sama aja seperti saat awal pandemi, susah sekarang kalau mau laku,โ€ kata dia kepada Cianjur Update, Sabtu (10/7/2021).

Aden menjelaskan, dirinya masih kerap membuang hasil pertaniannya. Mengingat, diberlakukannya PPKM Darurat menbuat distribusi terhambat.

โ€œMau distribusi gimana sekarang hotel-hotel ditutup ya susah juga. Biasanya saya jual kan ke Jakarta,โ€ ungkap dia.

Biasanya, dalam setahun modal yang dikeluarkan untuk menanam bunga potong sebesar Rp2,5 juta. Namun, selama setahun ini, tidak ada penghasilan dari modal tersebut.

โ€œBunga kan panen tiga bulan sekali, ya selama ini masih banyak kebuang karena nggak laku, nggak balik modal dan akhirnya susah menanam lagi,โ€ jelas dia.

Petani dikenal dengan penghasilannya yang tak menentu. Aden yang biasa mendapatkan Rp1 Juta perbulan, terakhir kali ia mendapat penghasilan hanya Rp600 ribu.

โ€œKalau petani penghasilan gak tentu biasanya paling 1 juta sebulan. Kemarin kita tanam biasanya diborong Rp7,5 juta, kemarin terakhir cuma dapat Rp600 ribu,โ€ ujarnya.

Pihaknya berharap pemerintah tidak hanya fokus pada pembatasan. Namun, juga memberikan alternatif bantuan kepada petani bunga potong yang kini terdampak.

1 2Laman berikutnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button