BeritaPendidikan

Disdikpora Cianjur Larang Guru Kelola Tabungan Siswa, Minta Fokus Tingkatkan Kualitas Pendidikan

CIANJURUPDATE.COM – Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur resmi mengeluarkan kebijakan baru yang melarang praktik menabung di sekolah untuk jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP). Disdikpora mengambil langkah ini dengan tujuan utama meringankan beban guru dari aktivitas di luar kegiatan belajar mengajar (KBM).

Aturan baru ini tertuang dalam surat edaran nomor B/400.3.1/44/Disdikpora/07/2025, yang terbit pada Selasa (01/07/2025). Surat edaran tersebut memuat tiga poin krusial yang menjadi landasan kebijakan ini, yaitu efisiensi pengelolaan keuangan, pemfokusan kegiatan belajar mengajar, dan pemberian kesempatan bagi siswa untuk belajar mengelola keuangan secara mandiri.

Kepala Disdikpora Kabupaten Cianjur, Ruhli Solehudin, menjelaskan esensi larangan ini bukan pada aktivitas menabungnya, melainkan pada mekanisme penitipan uang tabungan yang melibatkan guru atau sekolah.

BACA JUGA: LSM Barak Gandeng Dinkes Cianjur Sosialisasi Pendidikan Pencegahan HIV/AIDS dan Narkoba ke Generasi Muda

“Betul dikeluarkan surat edaran, larangan menabung di sekolah. Jadi yang dilarangnya ini bukan menabungnya, tapi menabung melalui guru atau pihak sekolah,” ujar Kepala Disdikpora Kabupaten Cianjur, Ruhli Solehudin, pada Kamis (03/07/2025).

Ruhli memaparkan, pengelolaan tabungan oleh guru atau sekolah sering kali menimbulkan kerumitan administrasi dan pengawasan. Dengan menghapus peran tersebut, Disdikpora berharap beban kerja guru dapat berkurang signifikan sehingga mereka bisa lebih fokus pada tugas inti, yaitu meningkatkan kualitas pembelajaran siswa.

“Jangan sampai guru disibukkan dengan hal administrasi. Kami ingin guru ini fokus mengajar meningkatkan kualitas pendidikan,” tegasnya.

BACA JUGA: Pendidikan Politik Partai Demokrat Cianjur Siapkan Kader Militan Menuju 2029

Lebih lanjut, Ruhli menambahkan, pihaknya sedang mencari alternatif untuk memfasilitasi siswa agar dapat menabung secara mandiri. Salah satu opsi yang dipertimbangkan adalah menjalin kerja sama dengan perbankan untuk membuka program simpanan pelajar.

“Kemungkinan kita akan kerja sama dengan perbankan, membuka simpanan pelajar. Nanti teknisnya apakah siswa yang menabung langsung atau dari perbankan yang datang secara berkala ke setiap sekolah. Diharapkan dengan ini siswa bisa mengelola keuangan secara mandiri,” tutupnya.

Editor: Afsal Muhammad

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button