CIANJUR UPDATE, Cianjur – Bupati Cianjur H Herman Suherman menyebut stunting jarang terjadi di wilayah pedesaan. Hal itu diungkapkannya melalui akun instagram resminya @hermansuherman pada, Kamis (4/8/2022).
Menurut Herman, salah satu penyebab dari stunting adalah gizi buruk. Ia pun menyebut, masyarakat di pedesaan jarang mengalami stunting daripada di perkotaan.
“Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya,” tulis dia dikutip Cianjur Update, Jumat (5/8/2022).
Kekurangan gizi, lanjut Herman, terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal setelah bayi lahir. Akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia dua tahun.
“Cara mendapatkan asupan gizi yang baik adalah dengan mengkonsumsi pangan lokal, yaitu protein hewani dari belut, ikan, tutut, dll. Sedangkan protein nabati adalah tahu dan tempe,” ungkap dia.
Benarkah Stunting Jarang Terjadi di Pedesaan?
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur dr Yusman Faisal menjelaskan, salah satu faktor yang membuat stunting di pedesaan lebih rendah atau jarang adalah angka penduduk.
“Semakin tinggi kepadatan penduduknya, maka angka stunting bisa berpotensi tinggi,” ucap Yusman dihubungi Cianjur Update, Jumat (5/8/2022).