BTC Alami Arus Keluar Spot Signifikan di Tengah Ketegangan di Timur Tengah

Koin ini telah menurun sebesar 3% dalam periode 24 jam terakhir, dengan indikator teknis menunjukkan lemahnya momentum pembeli. Jika tekanan bearish berlanjut, BTC mungkin akan mengalami penurunan lebih dalam, berpotensi menguji level support yang lebih rendah dalam waktu dekat.
Bitcoin Menghadapi Risiko Kehilangan Lebih Lanjut Karena Indikator Berubah Negatif
Dalam 24 jam terakhir, BTC telah mengalami penurunan hampir 5%, berada di sekitar harga US$105.000. Meningkatnya sentimen risiko rendah telah menyebabkan modal keluar dari pasar spot, yang menunjukkan menurunnya kepercayaan di kalangan trader dan investor institusional.
Baca Juga: 5 Aplikasi Nabung Kripto yang Cocok untuk Pemula
Melihat grafik harian, RSI BTC telah turun di bawah titik netral 50, yang menunjukkan penurunan signifikan dalam momentum pembelian. Pada saat informasi ini diterbitkan, indikator ini menunjukkan angka 48,85, mengarah ke bawah.
Indikator RSI digunakan untuk menilai apakah suatu aset sedang dalam kondisi overbought atau oversold. Rentangnya berkisar antara 0 dan 100, nilai di atas 70 menunjukkan bahwa aset tersebut mungkin overbought dan kemungkinan akan mengalami penurunan harga.
Sebaliknya, nilai di bawah 30 menunjukkan bahwa suatu aset mungkin oversold dan dapat pulih. Pembacaan RSI BTC saat ini menunjukkan lemahnya momentum bullish dan memberi sinyal kemungkinan penurunan harga lebih lanjut dalam waktu dekat.
Di samping itu, pengaturan Moving Average Convergence Divergence (MACD) untuk koin mendukung proyeksi bearish ini. Pada saat informasi ini dibagikan, garis MACD BTC (warna biru) terletak di bawah garis sinyalnya (warna oranye), yang membawa indikasi adanya dominasi tekanan penjualan.