Berita

BMPS Cianjur Inisiasi Pertemuan Akbar Atasi Problematika Pendidikan

“Dengan duduk bersama, kita bisa menyelesaikan masalah ini. Cianjur mudah-mudahan punya model era baru penanganan SDM dan pendidikan,” harapnya.

Ia juga meyakini bahwa dengan gotong royong antara Dinas Pendidikan, BMPS, desa-desa, provinsi, cabang dinas, dan Kemenag, berbagai permasalahan pendidikan di Cianjur dapat diatasi dan Cianjur bisa melejit di Jawa Barat.

Baca Juga: Siswa SMP Cianjur Alami Perubahan Sikap Setelah Ikut Program di Yonif 300

Salah satu akar masalah yang dibahas adalah data angka tidak sekolah (ATS). BMPS berharap intervensi yang tepat dapat dilakukan, termasuk sinkronisasi data kependudukan.

“Kami mohon kepada Komisi IV DPRD, serta Dinas Pendidikan untuk terlibat bersama, termasuk penanganan pembiayaan,” katanya.

Ia juga menekankan pentingnya transparansi dan menghindari kesan adanya diskriminasi antar lembaga pendidikan.

“Kita harus punya peta pendidikan Cianjur yang jelas, sehingga penanganan masalah bisa lebih terarah,” imbuhnya.

BMPS juga mendorong agar lembaga pendidikan yang sudah ada di wilayah setempat diberdayakan, baik dari segi sarana prasarana, manajerial, maupun tenaga pendidik.

“Kenapa tidak kita sesuaikan dan kita latih guru-guru yang ada agar linier dengan bidangnya? Kalau perlu, kita kuliahkan sesuai dengan kebutuhan,” usulnya.

Pihaknya berharap Komisi IV DPRD dapat mengeluarkan kebijakan yang memungkinkan akses terhadap basis data ATS Kabupaten Cianjur secara detail.

Ia menyebutkan data ATS per 24 April 2024 mencapai 48.550 anak, namun per 15 Mei 2024 sudah menurun menjadi 47.000.

Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button