Berita

Aliansi Cipayung Plus Gelar Audiensi, Mahasiswa Nyatakan Mosi Tak Percaya pada Pemerintah Cianjur

Senada, Ketua GMNI Agus Rama Tunggara Cianjur menegaskan tuntutan mahasiswa berangkat dari prinsip demokrasi: transparansi, partisipasi publik, dan stabilitas.

“Apa yang kami suarakan hari ini bukan hal baru. Tuntutan transparansi dan partisipasi sudah digaungkan sejak 1998. Ironisnya, di Cianjur hari ini data masih sulit diakses, mahal, dan terkesan dimonopoli. Padahal rakyat butuh pemerintah yang benar-benar mengerti penderitaan masyarakat,” ujarnya.

BACA JUGA: Bupati Cianjur Bakal Telusuri Warga yang Terlantar di Batam Karena Diduga Ditipu Mandor

Sementara itu, Bupati Cianjur dr. M. Wahyu Ferdian mengaku pihaknya berusaha menjawab seluruh masukan mahasiswa, terutama terkait isu pembangunan, kesehatan, pendidikan, dan keterbukaan publik.

“Kami berupaya semaksimal mungkin memberikan jawaban dan pekerjaan terbaik bagi masyarakat Cianjur,” ucapnya.

BACA JUGA: Bupati Hadiri Pasar Murah Kejari, Produk Asli Warga Binaan Lapas Cianjur

Terkait keterlambatan yang sempat membuat mahasiswa kecewa, Wahyu menjelaskan sebelumnya ia harus menghadiri pertemuan dengan alim ulama dan sesepuh Cianjur. “Itu juga bagian dari warga Cianjur yang perlu didengarkan,” katanya.

Aliansi Cipayung Plus menyatakan, evaluasi dan sikap kritis ini tidak akan berhenti di satu pertemuan saja. Mereka membuka kemungkinan melanjutkan konsolidasi untuk aksi atau audiensi lanjutan jika pemerintah dinilai tidak serius menindaklanjuti tuntutan.***

Editor: Dadan Suherman

Laman sebelumnya 1 2

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button